PEDOMAN UNTUK PERAWAT
NO
|
MATERI
|
URAIAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Pembuatan
Larutan Saflon 0,2 %
|
Rumus :
m1. V1 = m2. V2
Jika dibuat larutan saflon 0,2 %
sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 %.
Ditanyakan berapa cairan saflon yang
diperlukan ?
Jawab :
20 %. V1 =
0,2 %. 100
V1 = 0,2
%. 100 = 1 ml (jml saflon)
20 %
Jumlah aquadest/ air yang diperlukan adalah:
V2 – V1 =
100 – 1 = 99 ml
|
|
2
|
Balance cairan infuse
|
Balance
Cairan
Pemasukan Penggunaan
V. Infuse
+ Air Metabolisme = V. Urine + Penguapan
( X
ml + 200
ml)
= (Y ml + 900 ml)
V Infuse =
V Urine + 700 ml
Rumus
Balance Cairan:
CM
-
CK
- IWL
(Cairan Masuk - Cairan Keluar - Penguapan/ IWL
Rumus IWL
15 X BB X JAM KERJA) / 24 JAM
Rumus IWL kenaikan Suhu Tubuh
[(10% X CM) X jumlah kenaikan
suhu] / 24 JAM + IWL Normal
|
Air
Metabolisme;
Air yg dihasilkan tubuh melalui pembakaran nutrient
Penguapan/
Insensible Evaporation/ IWL (Insensible Water Loss):
Kehilangan
air melalui penguapan dari kulit atau keringat
|
3
|
Menghitung
Tetesan Infus
|
Cara
Menghitung Tetesan infuse
Ttsn/mnt =
{keb.cairan (CC) /waktu (jam) }x{ ttsn dasar/60(detik)}
{keb.cairan
(cc) / Waktu (jam)} x 1/3 makro, 1/1 mikro
Mikro = 60
tetes / 1 cc, Makro = 20 tetes / 1 cc
Contoh:
Cairan 250 cc dgn kecepatan 20 tts / menit,. berapa jam habisnya cairan
Jawab:
250 cc x 1/3 = 20 tts à(250 x 1) / (20 x 3) =
4,116 jam
|
||||||||||||||||||||||||
4
|
Rumus Perhitungan Darah untuk Tranfusi
|
Rumus :
Hb normal – Hb pasien = hasil > hasil x BB x jenis darah
Keterangan :
Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal
Hb pasien = Hb pasien saat ini
Hasil = hasil
pengurangan Hb normal dan Hb pasien
Jenis darah = darah yang dibutuhkan = PRC dikalikan 3 ,
= WB dikalikan 6
|
||||||||||||||||||||||||
5
|
Rumus Perhitungan Koreksi Hipokalemi pada anak
|
Koreksi cepat
Yang dibutuhkan = ( Jml K x BB x 0,4 ) + ( 2/6 x BB )
Diberikan
dalam waktu 4 jam
Maintenance : 5 x BB x 2/6
Diberikan dalam 24 jam
Keterangan :
Jml K = nilai yg diharapkan ( 3,5 ) – nilai hasil kalian (x)
|
||||||||||||||||||||||||
6
|
Perhitungan
Volume Urine Bayi
|
Berat
jenis urine normal: 1,01 - 1,03
Berat
jenis air: 1
Berat popok kering: 10 - 20 gr
Berat bedong flannel kering: 130 gr
Berat
bedong katun kering: 120 gr
|
7
|
Perhitungan
dosis
|
· Rumus Perhitungan Dopamin
Dopamin ;
1 ampul = 10 cc = 200 mg , 1 mg = 1000 mikrogram
Rumus
factor pengencer :
200.000 = 4000
50cc
Rumus:
Dosis x BB
x jam (menit ) =
hasil
4000
Atau rumus
langsung :
Dosis x BB
x 60 x 50 =
hasil
200.000
· Rumus Perhitungan Dobutamin
Dobutamin ;
1 ampul = 5 cc = 250 mg , 1 mg = 1000 mikrogram
250 mg =
250.000 mikrogram
Rumus
factor pengencer: 250.000 = 5000
50cc
Rumus :
Dosis x BB
x jam (menit ) =
hasil
5000
Atau rumus
langsung :
Dosis x BB
x 60 x 50 =
hasil
250.000
Rumus
diatas digunakan untuk pemberian dopamine dan dobutamin dengan menggunakan
syringe pump.
Rumus pemberian Dopamin dan Dobutamin dalam kolf / drip
Rumus : = 200.000 = 400
500
= Dosis x BB x jam ( menit )
400
= hasil sesuai makro drip / mikrodrip
|
|
· Rumus Perhitungan Nitrocyne
1 ampul = 10 cc , 1 cc = 1 mg, 1 ampul = 10 mg
Dosis yang
digunakan dalam cc ( microgram )
jadi 1
ampul = 10.000 mikrogram
Rumus : Dosis x 60 x
pengencer = hasil
10.000
|
|||
· Rumus Perhitungan Isoket
1 ampul = 10 cc , 1 ampul = 10 mg , 1mg = 1cc
Isoket
atau Cedocard diberikan sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.
|
8
|
Tingkat
Kesadaran
|
1. Kompos
Mentis
Sadar penuh dan keadaan normal
2.
Somnolen
Keadaan
mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang, ditandai dengan mudahnya
klien dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsangan
nyeri
3. Sopor
Kantuk
dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat, namun kesadaran
segera menurun, klien dapat melaksanakan instruksi singkat dan masih terlihat
gerakan spontan dengan rangsangan nyeri, klien tidak dapat dibangunkan dengan
sempurna, jawaban verbal tidak ada, tangkisan nyeri masih baik
4. Koma Ringan/ Semi Koma (Soporo-comatus)
Tidak ada
respon verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsang nyeri dan
tidak terorganisir, tidak dapat dibangunkan.
|
Kesadaran adalah derajat hubungan antara Hemispherium Cerebri dengan
Retikular Activiting System (di bagian atas batang otak )
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
9
|
Glasgow
Coma Scale
|
GCS dinilai berdasarkan respon terhadap rangsang/ komando verbal
dan rangsang nyeri.
Jumlah minimal 3 dan jumlah maksimal 15
Keadaan : Skor ≤ 7 : Coma, Skor ≥ 9 : Tidak
coma
|
10
|
Refleksiologi
|
q Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas
pada limbus, hasil positif bila mengedip (N IV & VII )
Reflek faringq
Faring digores dengan spatel,
reaksi positif bila ada reaksi muntahan ( N IX & X )
Reflek
Abdominalq
Menggoreskan
dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil negative pada orang tua,
wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi otot
q Reflek Kremaster
Menggoreskan paha bagian dalam
bawah, positif bila skrotum sisi yang sama Naik / kontriksi ( L 1-2 )
q Reflek Anal
Menggores
kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5 )
q Reflek Bulbo Cavernosus
Tekan
gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan kedalam anus, positif bila
kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )
q Reflek Bisep ( C
5-6 )
q Reflek Trisep (
C 6,7,8 )
q Reflek Brachioradialis (
C 5-6 )
q Reflek Patela (
L 2-3-4 )
q Reflek Tendon Achiles (
L5-S2)
q Reflek Moro
Reflek
memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan
q Reflek Babinski
Goreskan
ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil positif
pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa abnormal ( jari kaki meregang /
aduksi ektensi )
q Sucking reflek
Reflek
menghisap pada bayi
q Grasping reflek
Reflek
memegang pada bayi
q Rooting reflek
Bayi
menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi
|
11
|
Reflek
Patologis
|
q Reflek Hoffman – Tromer
Jari
tengah klien diekstensikan, ujungnya digores, positif bila ada gerakan fleksi
pada Jari lainnya
Reflek Jawq
Kerusakan
kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus, dengan
mengertuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut
terkatup
q Reflek regresi
Kerusakan
traktus pirimidalis bilateral / otak bilateral
q Reflek Glabella
Mengetuk
dahi diantara kedua mata, hasilnya positif bila membuat kedua mata klien
tertutup
q Reflek Snout
Mengutuk pertengahan bibir
atas, positif bila mulutnya tercucur saliva
q Reflek sucking
Menaruh
jari pada bibir klien, positif bila klien menghisap jari tersebut
q Reflek Grasp
Taruh jari
pada tangan klien, positif bila klien memegangnya
q Reflek Palmomental
Gores
telapak tangan didaerah distal, positif bila otot dagu kontraksi
q Reflek rosolimo
Ketuk
telapak kaki depan, positif bila jari kaki ventrofleksi
q Reflek Mendel Bechterew
Mengetuk
daerah dorsal kaki2 sebelah depan,positif bila jari kaki ventrofleksi
q Tes rangsang meningeal
q Nuchal rigidity
Klien tanpa bantal fleksikan
leher ke lateral, lalu fleksikan leher mendekati dagu, hasil positif bila ada
tahanan dan nyeri
q Kernig
Fleksikan
panggul dengan sudut 90 derajat, ekstensikan tungkai bawah pada persendian
lutut, positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai
ekstensi
maksimal
q Brudzinski I,II
Bila pada
saat fleksi leher lutut ikut fleksi juga brudzinski I positif, brudzinski II
: satu tungkai lain diekstensikan pada persendian panggul, tungkai lain
diekstensikan, positif bila tungkai yang ekstensi ikut fleksi
|
12
|
12 Benar
Prinsip Pemberian Obat
|
|
|||||
13
|
Pain
Management (Manajemen Nyeri)
|
Definisi : mengurangi nyeri dan
menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasien
Intervensi:
|
14
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
15
|
Skala Intensitas Nyeri dan Tipe Nyeri
|
|
16
|
Daftar Nilai Kekuatan Otot
|
Kekuatan otot dinilai dengan angka 0 (nol) sampai 5 (lima) :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
17
|
Skor Triage
|
Jumlah................................, T.......................,
N...................
|
18
|
Klasifikasi diare dan Disentri
|
|
|||
19
|
Klasifikasi demam (Daerah Resiko tinggi Malaria)
|
|
|||
20
|
Malaria (Daerah resiko Rendah Malaria)
|
|
|||
21
|
Kalsifikasi demam untuk campak
|
Catt : semua anak yang campak
harus mendapat vitamin A
|
|||
22
|
Klasifikasi Demam untuk Demam Berdarah
|
|
23
|
Klasifikasi Status Gizi
|
|
|||
24
|
Pemasangan
elektroda
Merah
= lengan kanan
Kuning =
lengan kiri
Hijau = tungkai kanan
Hitam = tungkai kiri
Pembacaan
EKG
0 kotak
kecil = 0,04 detik
laju QRS
frekuensi 60 – 100 x mnt,
kurang dari 60= bradikardi, lebih dari 60 = takikardi
Gelombang Normal
P = Tegak (+), di I, II, AVL, V2-6 dan terbalik di AVL,
mungkin terbalik di III,
AVL,V1
Q = q kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi ¼
R,ukuran bervariasi di AVR
= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di
AVF
dan III ( harus diagnosa), Q besar
di AVL normal
QS = Semua negative kecuali di V1-2
R = Terbesar di I, V4-6
S = S dominant di V1-3, keciol
dan progresif di V3-6,S
mungkin ditemukan di I,II
T = Tegak di I, II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin
terbalik di III, AVL,V1
U = Tidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4
Gelombang EKG Patologi
· HYPERTROPI ATRIUM KIRI
P lebar, tegak dan bertakik di V4-6
· HYPERTROPI
ATRIUM KANAN
P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVF
· HYPERTROPI
VENTRIKEL KIRI
R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, R
pada
V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5
mm,
depresi ST, inverse 1, interval QRS antara 0,1 – 0,12
|
· HYPERTROPI
VENTRIKEL KANAN
R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm, depresi
ST, T
terbalik pasa V1-3
· ISKEMIA
MIOKARD
Depresi ST . 1mm, horizontal dan menurun
· INFARK
MIOKARD
Elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah
1-3
hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang
menandakan infark transient, durasi Q <0,04>
Anterior kelainan
di sandapan V2-4
Inferior kealinan
di AVF
Lateral kelainan
pada I, V6
Posterior kelainan jika R yang
tinggi, T tegak pada V1-2
· PERIKARIDTIS
Elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2
dan T terbalik
· HIPERKALEMIA
T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar,
takikardi ventrikel
· HYPOKALEMIA
Depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio >
1,0 mm
· HYPERKALSEMIA
Interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRS
· HYPOKALSEMIA
ST,QT memanjang
|
|||||
25
|
Cairan Cerebrospinal
|
Komposisi : jernih, tak berwarna, tak berbau, terdiri atas : Air,
protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 –180 H2O, diproduksi
perhari 500 mL, cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi 125 – 150 mL
|
26
|
Nilai
Laboratorium
|
|
|
27
|
Efek
Syaraf Otonom
|
|
28
|
Tumbuh Kembang
|
|
||||||||||
29
|
Dosis Obat Anak Menurut BB dan Usia
|
|
||||||||||
30
|
Keadaan Tubuh Normal
Respirasi
|
|
||||||||||
31
|
Keadaan Tubuh Normal
Denyut Nadi
|
|
Tempat palpasi denyut nadi :
A.Radialis
A. Brachialis
A. Femoralis
A. Poplitea
A. Dorsalis pedis
A. carotis
A. Temporalis
|
|||||||||
SUHU TUBUH NORMAL BERKISAR ANTARA 36, 5–37,1, SETIAP KENAIKAN 1 F ( 2,6 C
) MEMERLUKAN HIDRASI ( CAIRAN ) SEBANYAK 5-10 CC/KGBB/HARI
|
||||||||||||
32
|
Keadaan Tubuh Normal
Tekanan darah
|
|
33
|
JVC :
kurang lebih 2 cm
|
CVP : atrium 0-4 CM H2O, Vena cava 4 – 11 CM
Urin :
1-1,5 mL/kg/BB/jam
Bising
usus : 4-12 x/mnt
TIO :
15-20 mmH2O
|
|||||
34
|
Kapasitas
Urine Dalam Bladder
|
Dewasa :
> 250-400 mL
Anak :
> 50 –200 mL
Keinginan
berkemih pada dewasa bila bladder sudah penuh > 250 cc dan anak2 > 50
cc
|
|||||
35
|
Pemberian
Infuse Pada Neonatus
|
Rumus : jumlah cairan = kebutuhan
cairan X BB
Kebutuhan cairan :
NaCl 3 % = 2-4 Meq/kg BB
KCL 3,75 %
= 1-3 Meq/kg BB
BicNat 7,5
% = 2-4 Meq/kg BB
Dextrose
jumlah selebihnya
Sediaan
NaCl
= 1 Meq = 2 cc
KCL
= 1 Meq = 2cc
Bicnat
=1 Meq = 1cc
|
|||||
36
|
Pemberian Imunisasi Dasar
Menurut Umur
|
|
|||||
37
|
Pemberian Oralit Setiap Kali Mencret/ Muntah
|
|
38
|
Klasifikasi Dehidrasi Menurut
Maurice Kings Score
|
|
|||||||||||||||||
39
|
Rehidrasi Untuk Bayi Diare
|
Rumus = BB
X ( D+ M + C ) cc
D =
Dehidrasi
Dehidrasi ringan =50 ccq
Dehidrasi sedang = 80 ccq
Dehidrasi berat = 100 ccq
M =
Maintenance
Neonatus = 140 – 120 ccq
0-1 th = 100 – 90 ccq
2-4 thq = 90 – 80 cc
4-8 th = 80 – 70 ccq
8-12 th = 70 – 60 ccq
q > 12 th = 60 – 50 cc
C =
Concomitter, Loss
Muntah = 25 ccq
Berak = 25 ccq
Muntahq & berak = 30
|
|||||||||||||||||
40
|
Kebutuhan
Kalori Menurut FAO/ WHO
|
|
41
|
Keterangan :
M = berat badan x 46 kalori
F = berat badan x 40 kalori
A = indeks aktivitas
Ringan =
0.90
Sedang =
1.0
Aktif
= 1.17
|
||||||||||
42
|
Kebutuhan Cairan Menurut PIERCE
|
|
|||||||||
43
|
Tekanan Darah dan Rekomendasi yang dianjurkan
|
|
|||||||||
44
|
Patokan Untuk Diagnosa DM
|
|
45
|
Kebutuhan Cairan Menurut PIERCE
|
Kebutuhan cairan : nilai x
10 % x kg BB x 1 ltr
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
46
|
Apgar Score
(dari dr.Virginia Apgar)
|
Menit pertama dan menit kelima kelahiran
Penilaian : terbaik bila didapat skor = 10
Menit pertama : Apgar Skor (A.S) 7 berarti ada depresi susunan syaraf,
A.S = 4 depresi syaraf berat. Perlu tindakan resusitasi
Menit ke lima: A.S. = 8 dianggap baik
|
47
|
Pemeriksaan Gynaecologik pada wanita hamil ( Tinggi fundus uteri)
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
48
|
Kelainan-kelainan yang bisa nampak pada pemeriksaan kulit
|
|
49
|
|