Terapi diet pada pasien gagal jantung kronis
BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebrata lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen.bentuk ginjal seperti kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal antara lain yaitu, memegang peran penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan dalam garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh,mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein (ureum, kreatinin, dan amoniak), mengatur volume air (cairan) dalam tubuh, mengatur kesimbangan osmotik dan mempertahankan kesimbangan ion yang optimal dalam plasma (kesimbangan elektrolit), fungsi hormonal dan metabolisme yaitu ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin angiotensis aldesteron) pembentuk eriotropoiesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah (erotropoiesis).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyebab/ Etiologi
Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi yang biasanya anda bahkan tidak tahu bahwa ginjal anda telah menderita kerugian substansial dan fungsi. Seperti dengan sejumlah potensi berbahaya lainnya dan penyakit yang mengancam nyawa, tidak ada gejala pada tahap awal penyakit.
Banyak penyakit dapat menyebabkan gagal ginjal kronik termasuk diabetes dan darah tinggi. Gagal ginjal dapat membuat seseorang sakit dan memerlukan perawatan dirumah sakit. Gagal ginjal kronik/ CRF adalah ganggguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairandan elektrolit. Menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.
Sebab-sebab gagal ginjal kronik yang sering ditemukan dapat dibagi menjadi delapan kelas.Klasifikasi sebab-sebab gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut :
· Infeksi : Pielonefritis kronik
· Penyakit peradangan : Glomerulonefritis
· Penyakit vascular hipertensi : Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis.
· Gangguan jaringan penyambung : Lupus eritematosus sistemik, Poliarteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif.
· Gangguan kongerital dan hereditas : Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal.
· Penyakit metabolic : Diabetes militus, gout, hiperpara tiroidisme, amiloidosis.
· Nefropati toksik : Penyalahgunaan analgesik, nefropati timbale
· Nefropati obstruktif : Saluran kemih bagian atas kalkuli , neoplasma, fibrosisretroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostate, struktur urea, anomaly kongetal pada leher kandung kemih dan uretra.
Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat dibagi kedalam dua kelompok:
1. Penyakit parenkim ginjal
Penyakit ginjal primer: glumerulonefritis, mielonefritis, amilordosis ginjal, poliarteritis nodasa, sclerosis sistemik progresif, gout, DM
2. Penyakit ginjal obstruktif: pembesarn prostat, batu saluran kemih, refluks ureter, secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan infeksi yang berulang dan nefron yang memburk, obstruksi saluran kemih, destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama, scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal.
B. Gejala, akibat
Gejala pada penyakit gagal ginjal kronik antara lain adalah, tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, uremia, anemia, pendarahan, darah dalam tinja atau muntah, mati rasa sensasi rasa di ekstremitas, uremic embun beku (endapan kristal putih di dalam dan di kulit).
Akibat yang ditimbulkan akibat gagal ginjal kronik sangat banyak.Penurunan fungsi ginjal akan mengakibatkan berbagai manifestasi klinik mengenai dihampir semua sistem tubuh manusia, seperti:
a. Gangguan pada Gastrointestinal
dapat berupa anoreksia, nausea, muntah yang dihubungkan dengan terbentuknya zat toksik (amoniak, metal guanidin) akibat metabolisme protein yang terganggu oleh bakteri usus sering pula faktor uremikum akibat bau amoniak dari mulut. Disamping itu sering timbul stomatitis, cegukan juga sering yang belum jelas penyebabnya. Gastritis erosif hampir dijumpai pada 90 % kasus Gagal Ginjal Kronik, bahkan kemungkinan terjadi ulkus peptikum dan kolitis uremik.
b. Kulit
Kulit berwarna pucat, mudah lecet, rapuh, kering, timbul bintik-bintik hitam dan gatal akibat uremik atau pengendapan kalsium pada kulit.
c. Hematologi
Anemia merupakan gejala yang hampr selalu ada pada Gagal Ginjal Kronik. Apabila terdapat penurunan fungsi ginjal tanpa disertai anemia perlu dipikirkan apakah suatu Gagal Ginjal Akut atau Gagal Ginjal Kronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai polistemi. Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal Kronik sering disertai pendarahan akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertai trombositopeni. Fungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan seluler terganggu, sehingga pada penderita Gagal Ginjal Kronik mudah terinfeksi, oleh karena imunitas yang menurun.
Anemia merupakan gejala yang hampr selalu ada pada Gagal Ginjal Kronik. Apabila terdapat penurunan fungsi ginjal tanpa disertai anemia perlu dipikirkan apakah suatu Gagal Ginjal Akut atau Gagal Ginjal Kronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai polistemi. Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal Kronik sering disertai pendarahan akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertai trombositopeni. Fungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan seluler terganggu, sehingga pada penderita Gagal Ginjal Kronik mudah terinfeksi, oleh karena imunitas yang menurun.
d. Sistem Saraf Otot
Penderita sering mengeluh tungkai bawah selalu bergerak-gerak (restlesslessleg syndrome), kadang tersa terbakar pada kaki, gangguan syaraf dapat pula berupa kelemahan, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, tremor, kejang sampai penurunan kesadaran atau koma.
e. Sistem kardiovaskuler Pada gagal ginjal kronik hampir selalu disertai hipertensi, mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin aldosteron (RAA). Sesak nafas merupakan gejala yang sering dijumpai akibat kelebihan cairan tubuh, dapat pula terjadi perikarditis yang disertai efusi perikardial. Gangguan irama jantung sering dijmpai akibat gangguan elektrolit.
f. Sistem endrokrin Gangguan seksual seperti penurunan libido, ion fertilitas sering dijumpai pada Gagal Ginjal Kronik, pada wanita dapat pula terjadi gangguan menstruasi sampai aminore. Toleransi glukosa sering tergangu paa Gagal Ginjal Kronik, juga gangguan metabolik vitamin D.
g. Gangguan lain Akibat hipertiroid sering terjadi osteoporosis, osteitis, fibrasi, gangguan elektrolit dan asam basa hampir selalu dijumpai, seperti asidosis metabolik, hiperkalemia, hiperforfatemi, hipokalsemia.
Terapi yang dilakukan diantaranya adalah :
a. Transplantasi ginjal. Biasanya pada hari kelima sampai hari keduapullluh setelah transplantasi, eritropoesis mulai aktif.
b. Memperbaiki kondisi pasien infeksi, hemolisis, dehidrasi (dengan pengobatan dan pemantauan lanjut).
c. Memperbaiki gizi
d. Transfusi darah.
BAB III
TERAPI DIET
Bapak Candra, Usia 53 tahun, TB = 160 cm, BB = 52 kg. Dirawat di RS dgn keluhan mual, muntah, sakit kepala, oliguria kadang2 anuria.
Setelah diadakan pemeriksaan lab, didapatkan data sbb:
1. Tensi : 140/100 mm hg
2. GFR : 12 %
3. Kreatinin : 3,5 mg/100 ml
4. Ureum : 60 mg/100 ml
5. Asam Urat darah : 8,0 mg/100 ml
Pasien menjalani Hemodialisa 2 kali/mgg
A. Kebutuhan kalori
Pasien : Tn. Candra
Usia : 53 tahun
TB : 160 cm
BB : 52 Kg
1. BB ideal = (TB-100) - 10%
= (160-100) – 10%
= 60 – (60 x 10/100)2 = 60 – 6
= 54 (normal)
2. IMT =
=
=
= 20,3125 20,3 (status gizi baik)
Diet = Rendah garam I dan Dialisis I
3. EMB =11,6 BBI + 879
= 11,6 (54) + 879
= 626,4 + 879
= 1505,4 kal (Energi tidak beraktivitas)
4. AKE = 1,56 x EMB
= 1,56 x 1505,4
= 2348,424 kal
Bentuk makanan lunak karena ada gejala mual dan muntah.
A. Jenis Diet
Jenis diet yang diberikan pada klien yang bernama Tn. Candra adalah:
· Diet Rendah Garam I
· Diet Dialisis I
B. Tujuan Diet
· Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
· Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah
· Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
· Mencegah/ mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju glomerolus.
C. Syarat Diet
Hasil pemeriksaan laboratorium :
v Tensi : 140/100 mm hg
v GFR : 12 %
v Kreatinin : 3,5 mg/100 ml
v Ureum : 60 mg/100 ml
v Asam Urat darah : 8,0 mg/100 ml
v Pasien menjalani Hemodialisa 2 kali/mgg
Berdasarkan hasil pemeriksaan lab. maka syarat diet untuk Tn. Candra adalah :
· Cukup kalori, protein 60 gr/hari, vitamin dan mineral.
· Bentuk makanan lunak karena ada gejala mual dan muntah.
· Jumlah natrium 200-400/ hari
D. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Golongan bahan makanan | Makanan yang boleh diberikan | Makanan yang harus dibatasi |
Sumber KH | Nasi, mie, kentang, makaroni, bihun, biskuit, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, permen | |
Sumber protein | Daging, ayam, ikan, telur, susu | Kacang-kacangan dan hasil olahannya |
Sumber lemak | Minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, margarin dan mentega RG | Kelapa, santan, margarin, dan mentega biasa, lemak hewani |
Sumber vitamin dan mineral | Semua sayur dan buah, kecuali pasien dengan hiperkalemia dianjurkan yang mengandung kalium rendah/ sedang | Sayuran dan buah tinggi kalium pada pasien dengan hiperkalemia |
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari kasus yang di berikan dapat disimpulkan bahwa klien menderita gagal ginjal kronik, kemudian jenis diit yang diberikan yaitu diit rendah garam dan diit rendah protein 1.
B. SARAN
Dianjurkan pada klien untuk melaksanakan diet yang ditentukan dengan baik untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Untuk mencegah terjadinya Penyakit Gagal Ginjal Kronik disarankan agar menjaga pola makan yang sehat dan perbanyakasupan cairan minimal 8 gelas perhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar